Sandiaga Uno dianggap serang Anies Baswedan lewat piutang Rp50 M, Refly Harun sebut masih kalah moncer

- Jumat, 10 Februari 2023 | 14:54 WIB
Sandiaga Uno dinilai kalah moncer dibanding Anies Baswedan terkait elektabilitas politik (Kolase foto: Instagram @sandiuno/@aniesbaswedan)
Sandiaga Uno dinilai kalah moncer dibanding Anies Baswedan terkait elektabilitas politik (Kolase foto: Instagram @sandiuno/@aniesbaswedan)

INDO INSIDER - Belakangan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno banyak disoroti publik setelah dikabarkan memiliki piutang dengan Anies Baswedan sebesar Rp50 miliar.

Uang tersebut dipinjam Anies Baswedan dari Sandiaga Uno sebagai dana kampanye di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Kala itu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dipasangkan sebagai cagub dan cawagub.

Baca Juga: Nasdem cabut dukungan? Rocky Gerung bongkar manuver Surya Paloh dalam Pemilu 2024: Anies Baswedan cuma umpan..

Tak sedikit yang menganggap hal tersebut sebagai serangan Sandiaga Uno kepada Anies Baswedan yang kini telah dideklarasikan sebagai calon presiden (Capres) oleh Partai Nasdem pada Pilpres 2024 mendatang.

Salah satunya adalah Ahli hukum tata negara, Refly Harun. Ia menduga hal tersebut disebabkan oleh kalahnya elektabilitas Sandiaga Uno dibandingkan dengan Anies Baswedan.

“Walaupun Sandi sudah keliling-keliling hampir di semua titik di DKI Jakarta yang memungkinkan dia mendapatkan kalau tidak salah rekor MURI, dia mendapatkan dua rekor MURI ketika dia berkunjung ke titik-titik baik Pilkada DKI maupun Pilpres tersebut,” kata Refly Harun.

Baca Juga: Grace Natalie sebut ada demo besar jika Anies Baswedan menang Pilpres 2024, Refly Harun: Jangan Islamofobia

“Tapi akhirnya toh Sandi merelakan kursi gubernur atau calon gubernur kepada Anies Baswedan yang coming from behind, datang dari belakang karena Anies memang jauh lebih moncer dari sisi people preseption sebagai pemimpin,” tambahnya.

Menurut Refly Harun, pada awalnya Anies dan Sandi saling melengkapi, namun harapan itu buyar ketika Prabowo Subianto menjadikan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sebagai cawapresnya pada Pilpres 2019 lalu.

“Setelah sebelumnya konon sebagaimana banyak diberitakan dan dikatakan oleh Anies sendiri upaya untuk membujuk Anies sebagai calon wakil presiden Prabowo gagal,” tuturnya.

Refly menduga, gagalnya pencalonan Anies sebagai cawapres Prabowo adalah karena mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu melihat tidak ada peluang untuk menang.

Baca Juga: Waduh, Sandiaga Uno relakan utang Anies Baswedan Rp50 M setelah Shalat, Refly Harun malah bongkar hal ini!

Mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu menilai, setidaknya Anies Baswedan tidak membuang-buang waktu untuk berkampanye sebagai cawapres Prabowo.

Lebih lanjut, ia menuturkan taktik politik Partai Gerindra sangat bagus ketika mencalonkan Anies Baswedan sebagai cagub di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X