SBY dan Cak Imin sebut negara sedang genting, Hersubeno Arief: PDIP satu-satunya yang ngotot sistem tertutup

- Kamis, 23 Februari 2023 | 16:52 WIB
Jurnalis senior FNN, Hersubeno Arief tanggapi pernyataan SBY dan Cak Imin soal wacana pergantian sistem pemilu (Tangkapan layar YouTube Hersubeno Point)
Jurnalis senior FNN, Hersubeno Arief tanggapi pernyataan SBY dan Cak Imin soal wacana pergantian sistem pemilu (Tangkapan layar YouTube Hersubeno Point)

INDO INSIDER - Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ikut buka suara terkait wacana pergantian sistem pemilu menjadi proporsional tertutup.

Menurut Cak Imin apabila Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan apabila sistem pemilu di Indonesia berubah menjadi proporsional tertutup, maka negara ini sedang dalam bahaya.

Hal itu disampaikan langsung oleh Cak Imin saat menghadiri acara ‘Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Anggota Legislatif DPR RI PKB’ di DPP PKB pada Selasa, 21 Februari 2023 lalu.

Baca Juga: Sistem pemilu terbuka atau tertup bukanlah soal, Rocky Gerung: Masalahnya ada pada kultur politik

Cak Imin menuturkan, apabila sistem pemilu kembali berubah menjadi proporsional tertutup, maka akan ada stagnansi politik yang akan mengancam pelaksanaan pemilu, sehingga persiapan pun harus berubah.

Pernyataan Cak Imin itu menyusul tulisan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam laman Facebook resminya.

Dalam tulisan yang diunggah pada Sabtu, 18 Februari 2023 itu, SBY mempertanyakan apakah negara sedang dalam keadaan genting, sehingga MK perlu menguji kembali konstitusionalitas sitem pemilu Indonesia di tengah persiapan Pemilu 2024.

Menanggapi hal ini, Jurnalis senior Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief mengungkapkan, ada 6 pihak yang mengajukan Judicial Review ke MK terkait sistem pemilu ini.

Baca Juga: Cak Imin waspadai sistem pemilu tertutup, Rocky Gerung: Masalahnya sistem politik kita kotor

Mereka adalah Demas Brian Wicaksono (Pengurus PDIP cabang Banyuwangi), Yuwono Pintadi (anggota Partai NasDem), Fahrurrozi (Bacaleg 2024), Ibnu Rachman Jaya (warga Jagakarsa, Jakarta Selatan), Riyanto (warga Pekalongan), dan Nono Marijono (warga Depok).

Meski demikian, hal ini telah dibantah oleh Partai NasDem. Wakil Ketua DPP Partai NasDem Willy Adi mengatakan penggugat sistem pemilu bukanlah kadernya, karena tidak melakukan registrasi ulang sejak 2019.

Sementara itu, kata Hersubeno Aried, PDIP adalah satu-satunya partai politik di parlemen yang ngotot agar sistem pemilu kembali ke proporsional tertutup.

Baca Juga: SBY kritik wacana pergantian sistem pemilu, Refly Harun: MK sudah menguji konstitusionalitas...

“Kalau PDIP ini kan sudah jelas. Ini di antara 9 partai politik yang sekarang ada di parlemen, PDIP lah satu-satunya partai yang ngotot agar sistem pemilu kembali ke proporsional tertutup,” kata Hersubeno Arief.

“Sementara 8 partai lainnya, termasuk partai-partai pengusung pemerintah, semuanya menolak kembali ke sistem proporsional tertutup,” sambungnya.

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X