Rocky Gerung kritisi logika di balik subsidi motor listrik: Kebijakan ugal-ugalan

- Rabu, 22 Februari 2023 | 15:51 WIB
Rocky Gerung kritik subsidi motor listrik (Tangkapan layar Youtube Indonesia Lawyers Club)
Rocky Gerung kritik subsidi motor listrik (Tangkapan layar Youtube Indonesia Lawyers Club)

INDO INSIDER - Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung mengkritik logika di balik kebijakan subsidi kendaraan listrik, baik motor maupun mobil listrik yang rencanannya akan diterapkan Maret 2023.

Menurut Rocky Gerung, subsidi motor listrik ini merupakan kebijakan yang tanpa pertimbangan.

Harusnya, kata Rocky Gerung, yang disubsidi adalah transportasi publik, bukan malah sebaliknya.

Baca Juga: Link nonton live streaming BRI Liga 1 Dewa United vs Bali United, Duel maut Egi Maulana dan Ilija Spasojevic

“Logikanya, kasih subsidi pada transportasi publik, ini dikasih subsidi pada transportasi individu. Jadi ada banyak semut di jalan-jalan pake listrik itu namanya motor listrik,” kata Rocky Gerung dalam diskusinya dengan jurnalis FNN Hersubeno Arief dikutip INDO INSIDER dari kanal YouTube Rocky Gerung Official Rabu, 22 Februari 2023.

Menurut Rocky Gerung, Jokowi tidak tahu persis apa yang mesti dia lakukan, karena menerapkan kebijakannya lalu ia mengkritik kebijakannya sendiri.

“Tapi ini menunjukkan bahwa Jokowi memang dia doyan untuk bikin kebijakan ugal-ugalan terus dia kritik sendiri kan,” lanjut Rocky.

Selain itu, mantan dosen filsafat UI ini menyindir para pemain bisnis mobil listrik di lingkaran Jokowi yang diuntungkan, termasuk pemain bisnis motor listrik.

Baca Juga: Nisfu Syaban tanggal berapa? berikut tanggal serta amalan yang bisa dilakukan agar semua dosa dihapuskan

“Kalau kita mau kembangkna industri ramah lingkungan, mobil listrik misalnya lakukan dengan proses demokratis, bukan hanya tiga empat orang yang memonopoli pasar,” tegasnya.

Rocky lantas mengaitkan kebijakan Jokowi terkait kendaraan listrik ini dengan etika dunia baru.

“Pertama sumber energinya adalah bersih; kedua proses memperoleh lisensi-lisensi bisnis itu demokratis apa tidak.”

Menanggapi hal itu, Hersubeno lalu mengajukan masalah tentang Jokowi yang disatu sisi mendukung transportasi publik, sementara menjadikan kereta api cepat Cina sebagai contoh dan harganya tidak pro publik.

Baca Juga: Putin tangguhkan pakta nuklir dengan AS karena intervensi konflik Ukraina, Ahli: Ancam keamanan global

Halaman:

Editor: Suhendra Manggopa

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X